STRATEGI PEMBELAJARAN MAHARATUL KITABAH DI
MADRASAH TSANAWIYAH(MTs) MUHAMADIYAH BATUSANGKAR
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Aktivitas
menulis(kiabah) merupakan salah satu bentuk kemampuan dan keterampilan
berbahasa yang paling sulit di kuasai siswa dibandingkan dengan tiga kemampuan
berbahasa yang lain. Kemampuan menulis tidak hanya sulit di kuasai oleh
pembelajaran bahasa kedua, akan tetapi oleh penutur asli sekalipun . hal ini
disebabkan kemampuan menulis menghendaki pengusaan berbgai unsur kebahasaan dan
unsur diluar bahasa itu sendiri yang akan mengsiasi isi tulisan.
Seperti
halnya kemampuan berbicara, kemampuan menilis menghandalkan kemampuan bahasa
yang bersifat aktif dan produktif. Namun dalam penggunaan bahasa sehari-hari
berbicara dilakukan dalam jumlah dan frekuensi yang lebih tinggi dari pada
menulis. Selain frekuensinya yang tinggi berbicara pada umumnya dilakukan
secara spontan, tampaa banyak untuk memperhatikan kaedah penggunaan bahasa
secara semestinya.
Hal ini
berbeda dengan bahasa tulis, dalam mengungkapkan perasaan atau fikirannya,
seorang lebih banyak memiliki kesempatan untuk persiapan dan mengatur diri dalam
tulisan tersebut, baik dalam hal yang akan diungkapkan maupun bagaimana cara
untuk mengungkapkannya.
Menulis
memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. Kemampuan yang dibutuhkan antara
lain kemampuan berpikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan
pikiran secara jelas, penggunaan bahasa yang efektif, dan kemampuan menerapkan
kaedah telus menulis secara baik. Kemampuan ini diperoleh lewat jalan yang
panjang. Sebelum sampai pada tingkat kemempuan menulis ini, siswa harus mulai
dari permulaan, mulai dari pengenalan dan penulisan lambang-lambang bunyi.
Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada
tingkat permulaan, akan menjadi dasar pengembangankemampuan menulis
selanjutnya. Apabila dasar itu baik dan kuat, dihapkanpun pengembangannya pun
dapat baik. Jika dasar itu kurangbaik atau lemah, maka diperkirakan hasil
pengembangannya kurang baik juga. Mengingat hal itu maka selayaknya
pembelajaran menulis sejak awal harus mendapat perhatian yang memadai.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kitabah
Menulis
adalah sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditunjuk untuk
menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Sekuran-kurangnnya ada tiga komponen
yang tergabung dalam aktifitas menilis tersebut, yaitu:
1. Penusaan
bahsa tulis, meliputi kosa kata, struktur, kalimat, pragraf, ejaan, fragmatik
dan sebagainy.
2. Penusaan
isi karangan sesuai denga topik yang akan ditulis.
3. Pengusaan
tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi tulisan dengan
menggunakan sebuah komposisi yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita
pendek, buku dan sebagainya.
Pada dasarnya, menulis merupakansesuatu
kegiatan yang produktif dan eksperisif. Dalam kegiatan menulis, seseoran harus
terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata,
keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan,
melaporkan, menginformasikan dan
mempengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan studi itu hanya dapat dicapai dengan
baik oleh para pembelajar bahasa yang dapat menyusun dan merankai jalan fikiran
dan mengemukakannya dengan secara tertulis dengan jelas, lancar, dan
komunikatif,. Kejelasan ini bergantung pada pikiran,organisasi, pemakiaan dan
pemilihan kata, dan struktur kalimat yang digunakan.
B. Tujuan
Belajar Maharatul kitabah (Menulis)
Beberapa
tujuan pembelajaran keterampilan menulis(maharah- al-kitabah) adalah
sebagai berikut:
1. Menulis
merupakan bagian kebutuhan dasr kehidupan manusia yang dan termasuk syarat
kelangsungan hidup manusia jika ingin tetap survive.
2. Merupakan
suatu alat untuk mengajar sebuah pembelajaran.
3. Merupakan
serana komunikasi antara seseoarang dengan orang lain(antara penulis dan
pembaca).
4. Merupakan
alat untuk menghubungkan masa sekarang dengan masa lampau, dengan adanya
aktivitas tulis-menulis manusia bisa
tahu peradaban yang ada dimasa lampau.
5. Untuk
menjaga kelestarian khazanah ilmu pengetahuan terdahulu.
6. Merupakan
bukti adanya sebuah pristiwa sebenarnya.
7. Merupakan
penghubung dari perseorangan tentang dirinya sendiri dan menggambarkan isi
hatinya.
Adapun tujuan pembelajaran keterampilan
menulis menurut Izzan adalah sebagai berikut:
1. Agar
siswa mampu menuliskan kata-kata dan kalimat bahasa Arab dengan mahir dan
benar.
2. Agar
siswa mampu menuliskan dan membaca kata-kata dalam kalimat bahasa Arab secara
terpadu.
3. Melatih
panca indra siswa untuk menjadi aktif berbahasa Arab. Baik melalui perhatian,
pendengaran, penlihatan, pengucapan maupun penulisan.
4. Menumbuhkan penulisan bahasa Arab yang indah
dan rapi.
5. Menguji
kembali pengetahuan siswa tentang penulisan kalimat yang telah dipelajari.
6. Melatih
siswa mengarang dengan bahasa Arabdengan menggunakan gaya bahasanya sendiri.
Tujuan
pembelajaran pembelajaran kitabh(keterampilan menulis) diantaranya:
1. Mampu
memahami beragam wacana tulisan.
2. Mampu
mengekspresikan berbagai macam pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam
berbagai tulisan. Disamping itu, pembelajaran keterampilan menulis juga
bertujuaan untuk meningkatkan kemampuanintlektual, kematangan emosional, dan
kematangan sosial juga untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi
dalam tulisan, dan memiliki kamampuan menggunakan bahasa untuk bermacam-macam
tujuan keperluaan dan keadaan.
Menurut
Iskhandar Wassit dalam bukunya
menjelaskan bahwa tujuan dari pembelajaran keterampilan menulis berdasarkan
tingkatan, diantaranya:
1. Tingkat
Pemula
·
Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana.
·
Menulis satuan bahasa yang sederhana.
·
Menulis pernyataan dan pertanyaan yang
sederhana.
·
Menulis pragraf pendek.
2. Tingkat
Menengah
·
Menulis pernyataan dan pertanyaan.
·
Menulis pragraf.
·
Menulis surat.
·
Menulis karangan pendek.
·
Menulis laporan.
3. Tingkat
Lanjut
·
Menulis pragraf.
·
Menulis surat.
·
Menulis berbagai jenis karangan.
·
Menulis laporan.
C. Strategi
Pembelajaran Maharatul Kitabah(Menulis)
Beberapa
strategi pembelajaran kitabah berdasarkan tingkatannya.
1. Tingkat
Pemula
a. Menyalin
satuan-satuan bahasa yang sederhana.
b. Menulis
satuan bahasa yang sederhana.
c. Menulis
pernyataan dan pertanyaan yang sederhana.
d. Menulis
pragraf pendek.
2. Tingkat
Menengah
a. Menulis
pernyataan dan pertanyaan.
b. Menulis
pragraf.
c. Menulis
surat.
d. Menulis
karangan pendek.
e. Menulis
laporan.
3. Tingkat
Lanjut
a. Menulis
pragraf.
b. Menulis
surat.
c. Menulis
berbagai jenis karangan.
d. Menulis
laporan.
Untuk
melatih siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis ada beberapa jenis
karangan yang dapat digunakan latihan oleh siswa, diantara lain.
1.
Eksposisi Sederhana
Misalnya
menulis definisi tentang kata sehari-hari yang dilihat atau didengar oleh
siswa, komentar singkat tentang suatu kejadiaan atau keadaan. Misannya definisi
tentang meja , mobil, mesjidm pasar dll.
2.
Narasi/cerita
Menulis
berbagai macam kejadian dengan urutan yang tepat. Misalna menceritakan sebuah
kecelakaan yang dialaminya sendiri.
3.
Deskripsi/pemerian
Melatih
menggunakan kata-kata konkre, memilih rincian untuk mendukung sebuah kesan
dengan menggunakan bahasa yang akurat, misalnya diskripsi tenang daerah pariwisata.
4.
Surat
Ada
beberapa macam surat, antara lain surat persahabatan, surat keluarga, surat
resmi. Penulisan surat ini juga mengandungunsur-unsur narasi dan diskripsi.
5.
Kreasi/Arumantatif
Jenis
ini sebaiknya untuk tingkat lanjut. Karena disini penulis situntutuntuk menulis
secara logis mampu mengutarakan atau mendukung suatu pendapat dengan argumentasi dan bukti-bukti yang
cukup. Misalnya menyusul argu,mantasi yang menyatakan setuju atau tidak setuju
terhadap suatu peraturan, nilai, tingkah laku, atau isu atau masalah yang
sedang berkembang.
6.
Imajinasi
Jenis
ini juga untuk tingkat lanjut. Jika argumantatif, menurut gaya pikir, maka
jenis imajinasi ini.misalnya mengarang sebuah fiksi dalam bentuk cerita pendek.
D.
Strategi
Dan Langkah-langkah Yang Digunakan Guru Dalam Pembelajaran Maharah Kitabah di
MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) MUHAMADIYAH Batusangkar
Strategi yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran maharatul kitah adalah
strategi jigsaw, yaitu sebuah strategi yang bertujuan untuk memahami teks
pelajaran secara utuh dengan cara membagi-baginya menjadi beberapa bagian
kecil. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di Madrasah
Tsanawiyah Muahmadiyah Batusangkar, ada beberapa langkah-langkah yang digunakan
guru untuk pembelajaran ini:
1.
Guru memberikan
materi tentang kaedah-kaedah penulisan bahasa Arab dipapan tulis.
2. Guru
menjelaskan cara-cara meyambung huruf yang khas seperti jim, ha’ dan kho dan
lain-lain.
3. Guru
membagi murid menjadi beberapa kelompok.
4. Guru
menyuruh setiap kelompok untuk berdiskusi.
5. Guru
menunjuk kelompok-kelompok secara acak.
6. Guru
menyuruh kelompok tersebut untuk menjelaskannya dan mempraktekkannya.
7. Guru
menjelaskan kembali kaedah-kaedah dan memberikan kesempatan kepada murid untuk
bertannya seputar kaedah-kaedah yang belum dimengerti.
8. Guru
mengevaluasi siswa dengan cara memberikan soal-soal.
PENUTUP
KESIMPULAN
Diantara
keterampilan-keterampilan berbahasa, keterampilan menulis adalah keterampilan
tertinggi dari ketermpilan berbahasa. Menulis merupakan salah satu sarana
berkomunikasi dengan bahasa antara orang dengan orang lainnya yang tidak
terbatas oleh waktu dan tempat. Seperti halnya berbicaram, keterampilan menulis
mempunyai dua aspek, tetapi dalam hubungannya berbeda. Pertama, keterampilan
membentuk huruf dan mengusai ejaan . kedua, keterampilan melahirkan pikiran dan
perasaan dengan tulisan.
Strategi pembelajaran bahasa
Arab ini hendaknyabertujuan bukan semata-mata untuk menghasilkan bahasa saja,
melainkan bagaimana mengungkapkan gagasan dengan menggunakan serana bahsa tulis
secara tepat. Dengan kata lain, kegiatan menulis haruslah yang mungkin
melibatkan unsur linguistik dan ekstralinguistik, memberikan kesempatan kepada
siswa untuk tidak saja berfikir bagaimana menggunakan bahasa secara tepat,
melainkan juga memikirkan gagasan-gagasan apa yangnakan dikemukakan.
SARAN
Dalam hal ini, penulis merasa perlu untuk
memberikan usulan atau saran kepada guru-guru bahasa Arab, terutama pengampu
mata pelajaran maharatul kitabah di sekolah MTs Muhamadiyah agar memperbaharui
langkah-langka dan strategi pembelajaran selama ini, penilis memiliki beberapa
langkah dan strategi mengenai pembelajaran maharatul kitabah sebagai berikut:
1.
Memperjelas materi yang dipelajari siswa,
maksudnya tidak menyuruh siswa menulis sebelum siswa mendengarkan dengan baik ,
mampu mendengarkan pengucapannya dan telah kenal bacaannya.
2.
Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada
siswa.
3.
Asas terhadap, dari yang sederhana berlanjut ke
yang rumit, contoh pembelajaran dimulai dengan:
·
Menyalin huruf dan kata
·
Menulis kalimat sederhana
·
Menulis sebahagian kalimat yang ada dalam teks
atau percakapan.
·
Imla’
·
Mengarang terarah
4.
Kebebasan menulis
5.
Pemberian khath
6.
Pembelajaran imla’
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa,Saiful, 2011, Strategi
Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, Malang: UIN Maliki Press
Nurhadi, 2008, Al
Muwajjah Li Ta’lim Al-Maharat Al-Lughawiyyah, Malang: UIN Maliki Press,
Rikabi, Jaudat, 2002, Thuruq Al-Tadris A-Lughah Al-Arabiyyah,
Damaskus: Dar Al-Fikr
Ahmad,Muhammad Abdul Qadir, 1997, Thuruq Ta’lim Al-Lughah Al-Arabiyyah,
Kairo: Dar Al-Ma’arif,
Suyanto.
2004. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab dan Sastra. Surabaya: SIC.
Sukamta, dkk. 2005. Bahasa Arab.
Yogyakarta: pokja akademik UIN Sunan Kalijaga.
Rikabi, Jaudat, 2002, Thuruq Al-Tadris A-Lughah Al-Arabiyyah,
Damaskus: Dar Al-Fikr
0 komentar:
Posting Komentar