ANALISI METODE
PEMBELAJARAN IMLA’ PADA SMP-IT
PERGURUAN ISLAM
DAARUL MUWAHHIDIN KAB. TANAH DATAR
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode
yang dipergunakan dan hambatan-hambatan yang dihadapi guru bidang studi bahasa Arab di SMP-IT
Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
Kualitatif karena bersifat deksriptif
untuk mengelola data, baik dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi sehingga mendapatkan
diskripsi yang jelas tentang setiap peristiwa, aktivitas kerja, konsep-konsep
kerja maupun hal-hal lain yang
terkait dengan metode pembelajaran apa yang dipergunakan guru SMP-IT Perguruan
Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, ternyata pembelajaran imla’ di sekolah ini tidak
ditempatkan pada mata pelajaran khusus,akan tetapi digabungkan dalam satu mata
pelajaran pendidikan bahasa arab. Metode
pembelajaran bahasa Arab yang dipergunakan guru bidang studinya adalah metode hiwar,
metode mufradat, metode menghafal, fahmul maqru’ dan metode imla’.
Dari lima metode pembelajaran bahasa Arab yang dipergunakan guru bahasa Arab di
SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar ini,pada
dasarnya berjalan dengan
baik, sekalipun masih memerlukan penyempurnaan karena terdapat beberapa
hambatan yang dihadapi baik guru bidang studi ataupun siswa,khususnya
dalam aspek pembelajaran imla’,hal ini disebabkan karna ketidak biasaan siswa
dalam menulis bahasa arab secara benar,dan kesulitan dalam memahami teks lewat
pendengaran, kurangnya perbendaharaan
kata, serta minimalnya sarana dan prasarana penunjang.
Bahasa Arab mengalami kemajuan sejalan dengan berjalannya
waktu dan perkembangan zaman sebagai mana
berkembangnya bahasa Arab di dunia sampai saat ini. Bahkan bahasa Arab
mempunyai perhatian khusus dari para pakar yaitu ingin memasyarakatkan dan
membudayakan bahasa Arab sebagai bahasa bertaraf internasional, oleh karenanya
pemerintah menjadikan program pengajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran
yang penting di lembaga pendidikan yang berciri khas agama Islam maupun
pendidikan umum lainnya (masuk kurikulum pendidikan) termasuk di SMP-IT
Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar.
SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar
ini memiliki beberapa permasalahan dalam pengajaran pada mata
pelajaran bahasa Arab ini
khususnya dalam bidang imla’. Diantara
permasalahan tersebut adalah jadwal pembelajaran yang ditempatkan pada jam
terakhir pelajaran yaitu pada jam 13:20 sampai dengan jam 14:40,sehingga
membuat sebagian besar anak merasa jenuh,malas dan mengantuk. Kemudian
permasalahan selanjutnya adalah kurangnya buku panduan ,kamus dan waktu
pembelajaran bagi anak-anak dalam pembelajaran bahasa arab .kemudian hal lain
yang menjadi pokok permasalahan adalah berkaitan dengan latar belakang tamatan
anak-anak yang tidak hanya berasal dari lulusan madrasah ibtidaiyah (MI) tetapi
juga berasal dari sekolah dasar negeri (SDN) yang digabungkan dalam satu lokal.
Padahal kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran bahasa Arab berbeda-beda. Untuk
itulah seorang guru harus benar-benar dapat memilih dan menentukan metode
pengajaran bahasa Arab yang tepat dan cocok diterapkan dalam proses belajar
mengajar di SMP-IT Perguruan
Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar, hal ini disebabkan materi pelajaran
yang disampaikan pada siswa tanpa memperhatikan pemakaian metode pembelajaran
justru akan mempersulit bagi guru dalam pencapaian tujuan yang maksimal dan
tingkat pemahaman siswa pun akan menurun.
Berdasarkan masalah
yang dijelaskan di atas, maka masalah pokok yang hendak dijawab dalam hal ini
dirumuskan dalam pertanyaan berikut:
1. Metode
apa yang dipergunakan oleh guru bidang studi bahasa Arab di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar
dalam
pembelajaran imla’?
2.
Hambatan-hambatan
apa yang dihadapi SMP-IT
Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar dalam
pembelajaran imla’?
A.
Metode Pembelajaran
Bahasa Arab
Metode pembelajaran
bahasa arab telah mendapatkan perhatian dari pakar pembelajaran bahasa dengan
melakukan berbagai kajian dan penelitian untuk mengetahui efektivitas dan
kesuksesan berbagai metode pembelajaran.
Menurut Bisri Mustofa
(2011), metode secara umum adalah segala hal yang termuat dalam setiap proses
pengajaran, baik itu pengajaran matematika,kesenian,olah raga,dan lain
sebagainya. Semua proses pengajaran yang baik maupun yang jelek pasti memuat
berbagai usaha,memuat berbagai aturan serta didalamnya terdapat sarana dan gaya
penyajian. Tidak mungkin sebuah proses pengajaran tampa adanya usaha untuk
menyampaikan sesuatu kepada pembelajar. Oleh sebab itu metode bisa diberi
pengertian sebagai sistematika umum bagi pemilihan, penyusunan, dan penyajian
materi kebahasaan.
Sehingga bisa
dikatakan bahwa metode berfungsi sebagai suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif. Jika demikan
halnya, maka metode itu harus ada pada setiap proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru atau tenaga pengajar.
Berdasarkan dari
konsep di atas tentang metode pengajaran, maka keberadaan sebuah metode dalam
proses belajar mengajar sangat penting. Menurut Yunus (1984) bahwa, “metode itu
lebih penting dari materi”. Pernyataan ini perlu direnungi bahwa penguasaan
materi ilmu merupakan suatu jaminan kemampuan bagi seseorang guru untuk
mengajarkan ilmu tersebut kepada siswa.
B.
Tujuan
Pembelajaran Bahasa Arab
Tujuan
pengajaran bahasa Arab menentukan approach, metode dan teknik pengajaran bahasa
itu. Dengan kata lain perkataan approach, ,metode dan teknik mempunyai hubungan
yang erat sekali dengan tujuan pengajaran bahasa. Oleh karena itu tujuan
pengajaran suatu bahasa haruslah dirumuskan sedemikian rupa agar arah yang
dituju tepat mengenai sasaran.
Pengajaran
bahasa Arab diarahkan kepada pencapaian tujuan yakni tujuan jangka panjang
(tujuan umum), dan tujuan jangka pendek (tujuan khusus). Dalam tujuan khusus
adalah merupakan penjabaran dari tujuan umum, karena tujuan umum itu sulit
dicapai tanpa dijabarkan secara operasional dan spesifik.
Dalam buku yang
berjudul “Pendekatan Metode dan Teknik Pengajaran Bahasa Arab”, Fuad Effendy
dan Fachruddin Djalal mengemukakan bahwa tujuan pengajaran bahasa Arab
dibedakan menjadi tiga, yakni:
1.
Tujuan
Strategis
Tim
penyusun buku Pedoman Bahasa Arab Departemen Agama merumuskan tujuan srategis
pengajaran bahasa Arab di Indonesia, yakni:
a. Untuk
menunjang pembinaan kebudayaan nasional. Tujuan ini sehubungan dengan peranan
bahasa Arab yang cukup berarti dalam kebudayaan nasional.
b. Untuk
menunjang pembangunan nasional. Hal ini sehubungan dengan tujuan pembangunan
nasional yang tidak saja mementingkan aspek materiil tapi juga aspek spiritual,
dan bahasa Arab adalah bahasa agama Islam yang dipeluk oleh sebagian besar
rakyat Indonesia.
2.
Tujuan
Umum (kurikuler)
Tujuan
umum adalah tujuan pengajaran bahasa Arab yang tercantum dalam kurikulum.
Tujuan umum ini antara lain:
a. Pengajaran bahasa Arab sebagai tujuan, dimaksudkan untuk
membina ahli bahasa Arab, yang meliputi bidang ilmu bahasa (linguistik), bidang
pengajaran bahasa dan bidang sastra.
b. Pengajaran bahasa Arab sebagai alat, dimaksudkan
untuk memberikan kepada siswa kemahiran dalam bahasa Arab dalam aspek tertentu
sebagai alat untuk keperluan tertentu pula. Misalnya; sebagai alat untuk
komunikasi dalam pergaulan sehari-hari, sebagai alat untuk memahami buku-buku
berbahasa Arab, sebagai alat pembantu keahlian lain (suplementary), sebagai
alat pembantu teknik (vocational)
3.
Tujuan
khusus (Intruksional)
Yang
dimaksud tujuan khusus ialah tujuan untuk masing-masing langkah (step) pada
setiap pokok bahasan pada hari dan jam tertentu. Tujuan khusus ini hendaknya
cukup operasional dan spesifik sehingga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan
jenis tes yang akan digunakan untuk mengetahui sejauhmana tujuan-tujuan yang
diinginkan dapat dicapai.
Seorang
pengajar bahasa Arab yang baik, seharusnya mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak
dicapai oleh pengajaran bahasa itu, mengetahui apa yang hendak diajarkan untuk
mencapai tujuan itu, mengetahui bagaimana membawakannya di depan kelas,
sehingga tujuan itu tercapai pada waktu yang telah ditentukan dalam kurikulum.
Adapun tujuan
akhir dari pengajaran bahasa ialah agar siswa terampil berbahasa: terampil
menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
C. Pengertian Imla’
Imla’
berarti talqin yaitu menyampaikan atau mendiktekan kepada orang lain
dengan suara keras agar dia memindahkan secara baik dan benar dari segi bahasa
dan mempelajarinya.
D.
Tujuan Imla’
1. Memberikan latihan kepada peserta didik penulisan huruf-huruf dan
kalimat-kalimat dengan memperhatikan lebih seksama kalimat-kalimat yang banyak
terjadi kesalahan dalam penulisan
2. Imla’ merupakan salah satu cabang dari cabang-cabang bahasa,
sehingga dapat memastikan tugas utama dari bahasa yaitu pemahaman.
3. Memperbaiki tulisan dan memperjelasnya
4. Melatih beberapa indra yang
berkaitan dengan imla’ yaitu: telinga, tangan dan mata
5. Memperluas pengalaman, bekal ilmu bahasa
6. Melatih penulisan secara cepat, jelas dan benar sehingga
membiasakan peserta didik untuk mendengarkan dengan baik
7. Membiasakan peseta didik hidup bersih, teratur, cermat dan kritis.
E.
Kedudukan Imla’
Para ahli
bahasa bersepakat bahwa imla’ memiliki kedudukan yang sangat besar diantara
cabang-cabang ilmu bahasa, karena ia merupakan dasar yang penting dalam
mengungkapkan bahasa lewat tulisan
F.
Macam-macam Imla’
1. Al-Imla’
al-Manqul yaitu peserta didik menulis bagian dari buku atau apa yang
tertulis di papan tulis setelah dibaca, dipahami serta dieja kalimat-kalimatnya
2. Al-Imla’
al-Mandzur yaitu pemaparan beberapa kalimat kepada peserta didik dengan
cara membaca dan memahaminya kemudian ditutup dan diejakan. Dalam imla’ ini ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: bertahap dalam memberikan
tema dari segi uslub, panjang pendeknya serta ma’nanya; memberikan evaluasi
terhadap peserta didik setiap saat dengan tema-tema yang terdiri dari berbagai
kalimat yang tercetak dalam pemikiran mereka, mengulang-ulang latihan untuk
kesempurnaan evaluasi.
3. Al-Imla’
al-Istima’i yaitu peserta didik mendengarkan potongan kata setelah
pembahasan kalimat.
4. Al-Imla’
al-Ikhtibari ( Latihan ) dengan tujuan sebagai neraca timbangan seberapa
besar kemampuan peserta didik.
G.
Metode yang dipergunakan di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar
dalam pengajaran Imla’
Menurut keterangan Ustadz H. Muherman,
Lc tentang metode yang digunakan dalam pengajaran Imla’ di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab
Tanah Datar adalah sebagai berikut :
“guru sekedar membacakan atau
mendektekan. Baik itu cerita maupun kalimat yang menggunakan Bahasa Arab.
Memulaikan mencatat apa yang mereka dengar. Sehingga dengan demikian siswa akan
terlatih untuk mampu dalam pendengaran dan penulisan.”
H.
Hambatan-hambatan yang dihadapi SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab
Tanah Datar dalam
pengajaran Imla’ dan solusinya
1.
Hambatan
Ustadz H. Muherman,
Lc selaku guru bidang studi bahasa Arab di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab
Tanah Datar menyatakan bahwa yang menjadi
hambatan dalam mengajarkan imla’ adalah kurangnya minat siswa terhadap
pelajaran bahasa Arab dan disebabkan dari latar belakang Sekolah Dasar yang
sebelumnya belum sama sekali belum belajar Bahasa Arab apalagi imla’, sehingga
kurangnya perbendaharaan kata (mufradat) yang dimiliki siswa, dan belum
mengetahui kaedah-kaedah (tata bahasa) hingga terdapat perbedaan tingkat
pemahaman antara siswa, tidak ada yang menunjang pemahamannya terhadap
pelajaran Bahasa Arab.
Kemudian hambatan lainya juga disebabkan
karna ketidak biasaan siswa dalam menulis bahasa arab secara benar,dan
kesulitan dalam memahami teks lewat pendengaran, kurangnya perbendaharaan kata, serta minimalnya sarana dan prasarana
penunjang (Ustadz H. Muherman, Lc Guru Bahasa
Arab SMP-IT Perguruan Islam Daarul
Muwahhidin Kab Tanah Datar,
wawancara via SMS 09 November 2013).
2.
Solusi
Berkaitan
dengan hambatan-hambatan yang dihadapi SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab Tanah Datar dalam pengajaran Imla’, Ustadz H. Muherman, Lc selaku Guru Bahasa
Arab melakukan solusi pemecahan sebagai
berikut:
·
Mengadakan penyederhanaan
terhadap pengajaran Bahasa Arab terutama kaedah-kaedah Nahwiyah yang selama ini
menyulitkan siswa dalam mempelajari Bahasa Arab.
·
Menambahkan perbendaharaan kata (mufradat)
kepada siswa tiap jam pelajaran.
·
Menciptakan
lingkungan berbahasa Arab di dalam kelas minimal 15 sampai 20 menit untuk
memotivasi siswa dalam mempelajari Bahasa Arab
·
Menciptakan
lingkungan hari bahasa (berbahasa Arab) pada hari tertentu sihingga siswa
terlatih dalam berbahasa Arab sesama siswa
·
Berupaya
dan berusaha menambah sarana dan prasarana terutama alat peraga media agar
pembinaan pengajaran Bahasa Arab yang optimal.
·
Berupaya
dan berusaha mengadakan tenaga pengajar yang bisa mengoperasikan pembelajaran
bahasa Arab dengan menggunakan media.
Yunus,
Muhammad. 1982. Al-tarbiyah wal Al-ta’lim (Padang Panjang
Mthba’ah).online.(http://www.google.com.6-metode-pembelajaran-bahasa-arab-pdf).
di akses pada Desember 2011.
Fuad Effendy dan Fachruddin Djalal,Pendekatan Metode dan Teknik
Pengajaran Bahasa Arab”,
0 komentar:
Posting Komentar