Metode dan startegi untuk
keterampilan istima’ pembelajaran bahasa arab
Di MAN 02 batusangkar
A.
Pendahuluan
Didalam mempelajari bahasa arab ada empat factor yang harus kita
kuasai dalam mempelajari nya, istima’, kalam, qiraah, dan kitabah. Empat factor
ini sangat berperan penting dalam pembelajaran bahasa arab karena keempat
factor inilah yang akan membantu siswa memahami pembelajran bahasa arab ke
ringkat selanjutnya.
Dalam penelitian kali ini, penulis akan membahas mengenai metode
dan strategi yang tepat dalam mempelajari bahasa arab untuk keterampilan
mendengar. Karena setelah dilakukan observasi dan wawancara di sekolah MAN 02
batusangkar pada kelas XII semester satu, penulis tidak menemukan metode dan
strategi yang tepat dalam pembelajaran tersebut. Dalam hal ini guru yang
mengajarkan keterampilan mendengar ini memang sudah menerapkan active learning,
yang memusatkan pembelajaran hanya kepada siswa. Sehingga siswa mampu
mempersiapkan pembelajaran dirumah. Dan ini menjadikan guru tidak banyak
bekerja.
Sedangkan untuk metode dan strategi yang dilakukan tidak nampak.
Bahkan untuk media yang digunakan guru hanya memakai media yang ada. Seharusnya
di zaman yang serbah cangi ini dan di zaman yang penuh dengan teknologi ini
seharusnya seorang guru bisa memanfaatkan alat ataupun teknologi yang ada untuk
pembelajaran, sehingga siswa tidak junuh dan bosan dalam pembelajaran bahasa
arab. Karena pada saat sekarang ini guru dituntut untuk kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajran tersebut.
B.
Pembahasan
1.
Pengertian Pembelajaran Maharah Istima’
keterampilan menyimak (mahara
al-istima’/listening skill) adalah kemapuan seseorang dalam mencerna atau
memahami kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media
tertentu. Kemampuan ini sebenarnya dapat dicapai dengan latihan yang terus
menerus untuk mendengarkan perbedaan-perbedaan bunyi unsure-unsur kata (fonem)
dengan unsure-unsur lainnya menurut makraj huruf yang betul baik lansung dari
penutur aslinya maupun melalui rekaman.
Menyimak dapat didefenisikan suatu
aktivitas yang mencangkup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidenfikasi,
menilik, dan meriaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago
Tarigan, 1991: 4).
Menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambing lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menagkap isi, serta
memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui
ujaran atau bahasa lisan. (Tarigan: 1983)
Menyimak adalah sarana pertama yang
dugunakan manusia untuk berhubungan dengan sesama manusia dalam tahapan-tahapan
tertentu, melalui menyimak kita mengenal mufradat, bentuk-bentuk jumlah dan
tarakib. (saiful Mustafa, 2011: 201)
Secara umum, ketrampilan menyimak
yang dimaksutkan sebagai kemampuan siswa untuk memahami bunyi atau ujaran dalam
bahasa arab dengan baik dan benar. Yunus membagi kemampuan menyimak menjadi
empat, yaitu:
a.
memahami
makna secara global
b.
menafsirkan
kalimat yang didengar
c.
memberikan
analisis terhadap kalimat yang didengar
d.
memahami
dengan penuh hati dari apa yang didengar
empat macam
keterampilan menyimak tersebut merupakan gradasi yang secara metodologis juga
perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Pada tahap awal yang perlu
ditekankan adalah keterampilan menangkap maksut dari apa yang didengar secara
global. (Saiful: 2011)
2.
Tujuan Pembelajran Maharah Istima’
Menyimak merupakan hal yang sangat
luar biasa karena dengan menyimak kita bisa membedakan bunyi-bunyi yang kita
dengar bahkan kita lebih dahulu bisa mendengar dari pada berbicara.
Diantara tujuan pembelajaran bahasa arab adalah:
a.
Mengetahui
dan membedakan suara huruf-huruf arab dengan baik dan benar.
b.
Mengetahui
dan membedakan harakat panjang dan pendek.
c.
Membedakan
suara huruf yang hampir sama dalam pengucapannya
d.
Mengetahui
dan membedakan suara huruf yang bertasdid dan bertanwin.
e.
Mengetahui
hubungan rumusan suara dengan rumusan tulisan.
f.
Menyimak
bahasa arab tanpa mendalami gramatikal struktur makna.
g.
Mendengar
dan memahami kosa kata bahasa arab sesuai struktur percakapan sehari-hari.
h.
Mengetahui
perubahan makna sesuai perubahan bentuk kata.
i.
Memahami
pengunaan bentuk-bentuk kata bahasa arab dalam menyusun kata untuk
mengungkapkan maknanya.
j.
Memahami
pengunaan mudzakar, muannast, ‘adad, af’al, dan lainnya dari aspek pengunaannya
dalam bahasa untuk memperjelas makna.
k.
Memahami
makna yang berhubungan dengan beragam aspek dan kebudayaan asing.
l.
Mengetahui
materi dalam kata bahsa arabterkadang berbeda dari maknanya dan hampir sama
dengan bahasa pengajar.
m.
Memahami
apa yang diingginkan pembicara ketika mengungkapkan sesuai keadaan.
n.
Mengetahui
jenis-jenis fi’il yang mewakili percakapan yang membutuhkan jawaban.
o.
Meminta
manfaat dari kepastian aspek-aspek tersebut dalam pengaplikasian menyimak
bahasa arab sehari-hari.
3.
metode pembelajaran maharah istima’
metode
pembelajaran mahara istima’ mempunyai beberapa metode salah satu diantaranya
adalah metode intikoiyah, thariqah intikoiyah adalah metode yang bertujuan
untuk mempelajari bahasa arab dari empat keterampilan berbahasa, yaitu maharah
istima’, maharah kalam, maharah qiraah, dan maharah kitabah. Dan komponen
ilmu-ilmu bahsa arab.
Maka dari itu
tjuan dari metode ini adalah pengembangan pembelajaran bahasa arab untuk semua
materi bahasa. Untuk keterampilan mendengar ini guru memperdengarkan teks hiwar
di dalam pembelajaran dengan membaca jahriyah secara bersama-sama setelah itu
guru memberikan mufrodat baru seputar hiwar dam menulisnya di papan tulis
beserta sinonim dan antonim dan maknanya. Dan disetiap satu pokok bahasan
terdapat lima atau tujuh mufrodat bahkan lebih dan diharuskan setiap murit
untuk menghafalnya di kelas maupun dirumah.
Dan setelah
membaca teks dan menulis mufrodat guru meminta murit dengan latihan seputar
teks untuk mengetahui pemahan materi yang dipelajari seperti menjawab soal.
4.
strategi pembelajaran maharah istima’
Pada umumya, pembelajaran istima’
disampaikan dengan media audio. Hal ini dikarenakan untuk mendatangkan
pengetahuan asli tidaklah mudah, sementara itu jika dilakukan oleh guru
langsung yang bukan oleh orang arab asli, biasanya ada perbedaan logat ddengan
bahasa aslinya. Media audio yang biasa digunakan adalah tape recorder, compact
disk, dan laboratorium bahasa.
Ada tiga macam strategi pembelajaran
istima’ dengan menggunakan media tape recorder, compact disk :
p.
strategi
menggunakan potongan teks
Strategi ini bertujuan untuk melatih kemampuan mendengarkan bacaan
dan memahami isi bacaan secara global. Dalam strategi ini yang dibutuhkan
adalah rekaman bacaan dan potongan-potongan yang terkait dengan isi bacaan
tersebut untuk dibagikan kepada siswa.
Langkah-langkahnya
adalah :
1)
bagikan
potongan-potongan teks yang dilengkapi dengan alternatif jawaban benar atau
salah.
2)
Perdengarkan
bacan teks atau nash lewat kaset atau compact disk, dan para siswa ditugaskan
untuk menangkap isi bacaan secara umum.
3)
Setelah
bacaan selesai, para siswa diminta diminta membaca pernyataan-pernyataan yang
telah dibagikan, kemudian memberikan jawaban benar atau salah terhadap pernyataan
tersebut. Jika pernyataan tersebut sesuai dengan isi bacaan yang didengar,
berarti benar, dan jika tidak sesuai maka jawabannya salah.
4)
Mintalah
masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya.
5)
Perdengarkan
sekali lagi kaset tersebut agar
masing-masing siswa dapat mencocokan kembali jaweaban yang telah ditulis.
6)
Berikan
klarifikasi terhadap semua jawaban tersebut agar semua siswa mengetahui
kebenaran dari jawaban masing-masing.
q.
Strategi
merekam
Strategi ini lebih menekankan pada aspek kemampuan memahami isi
bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengiringi dalam semua bacaan
tersebut.
Langkah-langkahnya
adalah :
1)
Mendengarkan
bacaan teks atau nash yang sudah didengar dalam kaset atau compact disk.
2)
Mintalah
semua siswa untuk mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.
3)
Mintalah
semua siswa untuk menjawab soal-soal yang disampaikan pada akhir bacaan
tersebut ( jawaban dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis )
4)
Mintalah
masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya ( persentasi)
5)
Berikan
klarifikasi diakhir sesi terhadap jawaban siswa.
r.
Strategi
menggungkap kembali ( presentasi )
Strategi ini tidak hanya menitik beratkan pada aspek kemampuan
memahami isi bacaan, tetapi juga kemampuan untuk mengungkapkan kembali apa yang
sudah didengarnya dengan bahasa sendiri.
Langkah-langkahnya
adalah :
1)
Perdengarkan
teks bacaan atau nash yang sudah direkam dalam kaset atau dalam bentuk compact
disk ( sidi )
2)
Tugaskan
kepada setiap siswa untuk mencatat kata-kata kuncinya sambil mendengarkan tadi.
3)
Setelah
selesai, para siswa diminta untuk mengungkapkan kembali isi bacaan tersebut
dalam bentuk tulisan atau tulisan.
4)
Mintalah
setiap siswa untuk menyampaikan (mempresentasikan ) hasilnya secara bergantian.
5.
Pengabungan metode dan strategi untuk pembelajaran bahasa arab
Pada pembelajaran ini aspek
kemampuan mendenagr lebih diutamakan. Maka dari itu guru mengunakan strategi
merekam untuk pembelajaran ini.
Langkah-kangkahnya adalah:
a.
Guru
memperdengarkan teks hiwar.
b.
Guru
meminta murit untuk mengulangi hiwar secara bersama-sama.
c.
Siswa
mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.
d.
Kemudian
guruh memberikan mufrodat baru seputar hiwar
e.
Lalu
guru memberikan pertanyaan seputar hiwar
f.
Mintalah
siswa untuk menjawab hiwar tersebut
g.
Kemudian
mintalah siswa untuk menyampaikan jawaban didepan kelas.
h.
Berikanlah
klarifikasi di akhir sesi jawaban siswa.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
menyimak adalah mendengar secara
khusus dan terpusat pada objek yang disimak (Natasasmita Hanapi, 1995: 18). Ada
beberapa pembelajaran menyimak yaitu:
1.
Mengetahui
dan membedakan suara huruf-huruf arab dengan baik dan benar.
2.
Mengetahui
harakat panjang dan pendek.
3.
Membedakan
suara huruf yang hampir sama dalam pengucapannya.
4.
Mengetahui dan membedakan suara huruf yang
bertasdid dan bertanwin.
5.
Mengetahui
hubungan rumusan suara dengan rumusan tulisan.
Kelebihan pembelajaran mahara (istima’) adalah sebagai berikut:
1.
Melatih
kecermatan dalam mendengarkan/memperhatikan.
2.
Lebih
kuat diingat.
3.
Cepat
mengerti.
B.
Saran
Dalam hal ini, penulis merasa perlu
untuk memberikan usulan atau saran kepada guru-guru bahasa arab yang berada di
MAN 02 BATUSANGKAR, terutama pengampu mata pelajaran maharah istima’ kelas XII agar memperbaharui langkah-langka dan strategi
pembelajaran maharah istima’ dengan menggunakan strategi direct method,
karena menurut penulis strategi ini lebih memiliki kesempatan kepada murid untuk
menyimak dan menuturkan apa yang disimak, karena sebagaimana yang telah
dijelaskan di atas bahwa konsep maharah istima’ adalah sebuah keterampilan
memprokduksi arus sistem bunyi artikulasi yang bertujuan untuk menyampaikan
kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Hermawan, Acep, 2011, Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT Rosydakarya Offest
Mustafa,Saiful, 2011, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif,
Malang: UIN Maliki Press
Assalamualaikum
BalasHapusJual Buku-buku pendidikan bahasa untuk skripsi, tesis, disertasi
Katalog cek disini
http://lughotudhod.blogspot.co.id/2014/05/tempat-referensi-buku-buku-pendidikan.html
Syukron