Adams' Journal

Pengenalan Tentang Aplikasi yang Cocok untuk Media Pembelajaran dan Coretan Lainnya.

Find Out More Purchase Theme

Our Services

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Senin, 30 Desember 2013

terjemahan kitab al-wasith fii al adab al'arabi wa tarikhihi halaman 234

terjemahan kitab al-wasith fii al adab al'arabi wa tarikhihi halaman 234


Imam Bukhari
Beliau adalah Abu Abdillah Muhammdad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah. Imam kaum muslimin seorang penghulu hadits dan juga pengarang kitab aljami’ al-shahih, kitab-kitab islam yang paling mulia dan paling utama setelah kitabullah al-aziz (Al-qur’an)
Imam  bukhari dilahirkan didaerah bukhari dari keturunan persia pada tahun 194 H dan dibesarkan dalam keadaan yatim. Beliau telah hafal al-qur’an dan mengenal bahasa Arab sejak masih kecil dan senang mendengarkan hadits, awal dia pertama mendengarkan hadits yaitu dari ulama-ulama bukhara. Dan ketika belum sampai umurnya (belum baligh) dia telah ahfal 10000 hadist. Dan para pencinta hadist pernah memaksa beliau untuk berhenti dari perjalanannya dan mereka hdupi di jalan dan menulis hadis-hadis darinya. Ketika itu beliau masih beliau dan kumisnya belum tumbuh beiau pergi bersama ibu dan saudaranya menunaikan ibadah haji ke mekah, kemudian dia berpisah (dari ibu dan saudaranya) untuk mempelajari hadis daerah-daerah timur.
Beliau daatang (Ke Mekkah) agar bisa memasuki banyak wilayah-wilayah timur dari Khurasan, Jabal, Iraq, Syam, dan Nasir. Dan belajar hadis dari ulama-ulama dan imam-imam di daerah tersebut. Diantaranya Ahmad bin Hambal, dan beliau juga mempelajari fiqh madzhab syafi’i, yang kemudian menjadi madzhabnya. Dan ketika keilmuannya matang, timbullah keyakinan pada dirinya untuk membuat aturan dalam membedakan hadits-hadits shahih. Setelah mengetahui hadis-hadis tersebut ada ilat nya (sakit) dan wujuh (kedudukannya) diketahui belum disempurnakan oleh orang-orang sebelumnya, karena itu beliau lebih terkemuka dikalangan ulama’-ulama’ di dunia ini. Dan dia keluarkan kitabnya (al jami’ al shahih) dan disusun dalam tempo 16 tahun didalamnya dimuat 9000 hadis dan telah diperbaharui dengan mengulang-ngulang isinya.Imam bukhari berkata “sesungguhnya aku telah menjadikannya hujjah (dalil) antaraku dan antara umat, ulama sunni bersepakat bahwa belum ada yang lebih shahih selain dari kitab jami’ shahih tesebut. Beliau menghabiskan sepanjang usianya berkelana kepenjuru negeri hingga beliau merindukan negeri ini dan kembali kenegerinya. Dan di negerinya beliau diuji dengan fitnah atau rumor tentang Al-qur’an adalah makhluk. Maka beliau menyanggahnya dan kemudian orang-orang di bukhara pada umumnya mengusirnya dai bukhara. Beliau wafat di khartank sebuah desa di daerah samarkand pada tahun 256 H. 

Minggu, 08 Desember 2013

Logo HMPS PBA-STAIN BATUSANGKAR

Logo HMPS PBA-STAIN BATUSANGKAR


hehehe..
ane coba-coba belajar buat logo hmps dari ni gan.
HMPS PBA - STAIN BATUSANGKAR


soal kelas X Mahfuzhat

soal kelas X Mahfuzhat

الوزارة الدين الجمهورية الإندونيسية
المدرسة العالية الخاصة تنجوع ليماو بمعهد الطوالب الإسلاميّة
الدرس:المحفوطات                         اليوم: يوم الإثنين، التّاسع من ديسمبر ٠١٣ ٢
الفصل:العاشر                               الفرصة:٩٠ دقيقة
 


  1. A.    JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN BENAR BESERTA BAIT-BAIT MAHFUDZHOTNYA!
  2. 1.      Bagaimanakah perumpamaan ilmu yang tidak diamalkan?
  3. 2.      Apakah kunci dari kesuksesan itu?
  4. 3.      Kapankah kecintaan dan kasih sayang seorang teman akan terlihat?
  5. 4.      Apakah balasan terhadap orang yang melakukan kejelekan atau keburukan?
  6. 5.      Bagaimanakah keadaan orang yang sedikit kejujurannya?


ب. أكمل هذه الأبيات المحفوطات الآتية!
1.    ....بلا....كا.....بلا......#
2.    ....صيد....# و......قيّده# .....صيودك......,واثقة#
3.    لا.....  ..... إلى ......ما.....أن......اليوم#
4.    من.....  ...... حفرة......فيها#
5.    .....النّاس......  ....... و......للنّاس#

ج. ما معاني المفردات الآتية!
1.    صِدْقٌ
2.    كِتَابَةٌ
3.    وَاثِقَةٌ
4.    الثَّمَرُ
5.    صَدِيْقٌ
مع النّجاح


Rabu, 13 November 2013

METODE PEMBELAJARAN IMLA’

METODE PEMBELAJARAN IMLA’

ANALISI METODE PEMBELAJARAN IMLA’ PADA SMP-IT PERGURUAN ISLAM DAARUL MUWAHHIDIN KAB. TANAH DATAR

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode yang dipergunakan dan hambatan-hambatan yang dihadapi guru bidang studi bahasa Arab di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif  karena bersifat deksriptif untuk mengelola data, baik dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi sehingga mendapatkan diskripsi yang jelas tentang setiap peristiwa, aktivitas kerja, konsep-konsep kerja maupun hal-hal lain yang terkait dengan metode pembelajaran apa yang dipergunakan guru SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ternyata pembelajaran imla’ di sekolah ini tidak ditempatkan pada mata pelajaran khusus,akan tetapi digabungkan dalam satu mata pelajaran pendidikan bahasa arab. Metode pembelajaran bahasa Arab yang dipergunakan guru bidang studinya adalah metode hiwar, metode mufradat, metode menghafal, fahmul maqru’ dan metode imla’. Dari lima metode pembelajaran bahasa Arab yang dipergunakan guru bahasa Arab di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar ini,pada dasarnya berjalan dengan baik, sekalipun masih memerlukan penyempurnaan karena terdapat beberapa hambatan yang dihadapi baik guru bidang studi ataupun siswa,khususnya dalam aspek pembelajaran imla’,hal ini disebabkan karna ketidak biasaan siswa dalam menulis bahasa arab secara benar,dan kesulitan dalam memahami teks lewat pendengaran, kurangnya perbendaharaan kata, serta minimalnya sarana dan prasarana penunjang.
Bahasa Arab mengalami kemajuan sejalan dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman sebagai mana  berkembangnya bahasa Arab di dunia sampai saat ini. Bahkan bahasa Arab mempunyai perhatian khusus dari para pakar yaitu ingin memasyarakatkan dan membudayakan bahasa Arab sebagai bahasa bertaraf internasional, oleh karenanya pemerintah menjadikan program pengajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang penting di lembaga pendidikan yang berciri khas agama Islam maupun pendidikan umum lainnya (masuk kurikulum pendidikan) termasuk di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar.
SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar ini memiliki beberapa permasalahan dalam pengajaran pada mata pelajaran bahasa Arab ini khususnya dalam bidang imla’. Diantara permasalahan tersebut adalah jadwal pembelajaran yang ditempatkan pada jam terakhir pelajaran yaitu pada jam 13:20 sampai dengan jam 14:40,sehingga membuat sebagian besar anak merasa jenuh,malas dan mengantuk. Kemudian permasalahan selanjutnya adalah kurangnya buku panduan ,kamus dan waktu pembelajaran bagi anak-anak dalam pembelajaran bahasa arab .kemudian hal lain yang menjadi pokok permasalahan adalah berkaitan dengan latar belakang tamatan anak-anak yang tidak hanya berasal dari lulusan madrasah ibtidaiyah (MI) tetapi juga berasal dari sekolah dasar negeri (SDN) yang digabungkan dalam satu lokal. Padahal kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran bahasa Arab berbeda-beda. Untuk itulah seorang guru harus benar-benar dapat memilih dan menentukan metode pengajaran bahasa Arab yang tepat dan cocok diterapkan dalam proses belajar mengajar di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar, hal ini disebabkan materi pelajaran yang disampaikan pada siswa tanpa memperhatikan pemakaian metode pembelajaran justru akan mempersulit bagi guru dalam pencapaian tujuan yang maksimal dan tingkat pemahaman siswa pun akan menurun.
Berdasarkan masalah yang dijelaskan di atas, maka masalah pokok yang hendak dijawab dalam hal ini dirumuskan dalam pertanyaan berikut:
1.      Metode apa yang dipergunakan oleh guru bidang studi bahasa Arab di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar dalam pembelajaran imla’?
2.      Hambatan-hambatan apa yang dihadapi SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar dalam pembelajaran imla’?
A.    Metode Pembelajaran Bahasa Arab
Metode pembelajaran bahasa arab telah mendapatkan perhatian dari pakar pembelajaran bahasa dengan melakukan berbagai kajian dan penelitian untuk mengetahui efektivitas dan kesuksesan berbagai metode pembelajaran.
Menurut Bisri Mustofa (2011), metode secara umum adalah segala hal yang termuat dalam setiap proses pengajaran, baik itu pengajaran matematika,kesenian,olah raga,dan lain sebagainya. Semua proses pengajaran yang baik maupun yang jelek pasti memuat berbagai usaha,memuat berbagai aturan serta didalamnya terdapat sarana dan gaya penyajian. Tidak mungkin sebuah proses pengajaran tampa adanya usaha untuk menyampaikan sesuatu kepada pembelajar. Oleh sebab itu metode bisa diberi pengertian sebagai sistematika umum bagi pemilihan, penyusunan, dan penyajian materi kebahasaan.
Sehingga bisa dikatakan bahwa metode berfungsi sebagai suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif. Jika demikan halnya, maka metode itu harus ada pada setiap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau tenaga pengajar.
Berdasarkan dari konsep di atas tentang metode pengajaran, maka keberadaan sebuah metode dalam proses belajar mengajar sangat penting. Menurut Yunus (1984) bahwa, “metode itu lebih penting dari materi”. Pernyataan ini perlu direnungi bahwa penguasaan materi ilmu merupakan suatu jaminan kemampuan bagi seseorang guru untuk mengajarkan ilmu tersebut kepada siswa.

B.     Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab
Tujuan pengajaran bahasa Arab menentukan approach, metode dan teknik pengajaran bahasa itu. Dengan kata lain perkataan approach, ,metode dan teknik mempunyai hubungan yang erat sekali dengan tujuan pengajaran bahasa. Oleh karena itu tujuan pengajaran suatu bahasa haruslah dirumuskan sedemikian rupa agar arah yang dituju tepat mengenai sasaran.
Pengajaran bahasa Arab diarahkan kepada pencapaian tujuan yakni tujuan jangka panjang (tujuan umum), dan tujuan jangka pendek (tujuan khusus). Dalam tujuan khusus adalah merupakan penjabaran dari tujuan umum, karena tujuan umum itu sulit dicapai tanpa dijabarkan secara operasional dan spesifik.
Dalam buku yang berjudul “Pendekatan Metode dan Teknik Pengajaran Bahasa Arab”, Fuad Effendy dan Fachruddin Djalal mengemukakan bahwa tujuan pengajaran bahasa Arab dibedakan menjadi tiga, yakni:
1.      Tujuan Strategis
Tim penyusun buku Pedoman Bahasa Arab Departemen Agama merumuskan tujuan srategis pengajaran bahasa Arab di Indonesia, yakni:
a. Untuk menunjang pembinaan kebudayaan nasional. Tujuan ini sehubungan dengan peranan bahasa Arab yang cukup berarti dalam kebudayaan nasional.
b. Untuk menunjang pembangunan nasional. Hal ini sehubungan dengan tujuan pembangunan nasional yang tidak saja mementingkan aspek materiil tapi juga aspek spiritual, dan bahasa Arab adalah bahasa agama Islam yang dipeluk oleh sebagian besar rakyat Indonesia.
2.      Tujuan Umum (kurikuler)
Tujuan umum adalah tujuan pengajaran bahasa Arab yang tercantum dalam kurikulum. Tujuan umum ini antara lain:
a. Pengajaran bahasa Arab sebagai tujuan, dimaksudkan untuk membina ahli bahasa Arab, yang meliputi bidang ilmu bahasa (linguistik), bidang pengajaran bahasa dan bidang sastra.
b.  Pengajaran bahasa Arab sebagai alat, dimaksudkan untuk memberikan kepada siswa kemahiran dalam bahasa Arab dalam aspek tertentu sebagai alat untuk keperluan tertentu pula. Misalnya; sebagai alat untuk komunikasi dalam pergaulan sehari-hari, sebagai alat untuk memahami buku-buku berbahasa Arab, sebagai alat pembantu keahlian lain (suplementary), sebagai alat pembantu teknik (vocational)
3.      Tujuan khusus (Intruksional)
Yang dimaksud tujuan khusus ialah tujuan untuk masing-masing langkah (step) pada setiap pokok bahasan pada hari dan jam tertentu. Tujuan khusus ini hendaknya cukup operasional dan spesifik sehingga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan jenis tes yang akan digunakan untuk mengetahui sejauhmana tujuan-tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
Seorang pengajar bahasa Arab yang baik, seharusnya  mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai oleh pengajaran bahasa itu, mengetahui apa yang hendak diajarkan untuk mencapai tujuan itu, mengetahui bagaimana membawakannya di depan kelas, sehingga tujuan itu tercapai pada waktu yang telah ditentukan dalam kurikulum.
Adapun tujuan akhir dari pengajaran bahasa ialah agar siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
C.    Pengertian Imla’
Imla’ berarti talqin yaitu menyampaikan atau mendiktekan kepada orang lain dengan suara keras agar dia memindahkan secara baik dan benar dari segi bahasa dan mempelajarinya.

D.    Tujuan Imla’
1.      Memberikan latihan kepada peserta didik penulisan huruf-huruf dan kalimat-kalimat dengan memperhatikan lebih seksama kalimat-kalimat yang banyak terjadi kesalahan dalam penulisan
2.      Imla’ merupakan salah satu cabang dari cabang-cabang bahasa, sehingga dapat memastikan tugas utama dari bahasa yaitu pemahaman.
3.      Memperbaiki tulisan dan memperjelasnya
4.       Melatih beberapa indra yang berkaitan dengan imla’ yaitu: telinga, tangan dan mata
5.      Memperluas pengalaman, bekal ilmu bahasa
6.      Melatih penulisan secara cepat, jelas dan benar sehingga membiasakan peserta didik untuk mendengarkan dengan baik
7.      Membiasakan peseta didik hidup bersih, teratur, cermat dan kritis.

E.      Kedudukan Imla’
Para ahli bahasa bersepakat bahwa imla’ memiliki kedudukan yang sangat besar diantara cabang-cabang ilmu bahasa, karena ia merupakan dasar yang penting dalam mengungkapkan bahasa lewat tulisan

F.     Macam-macam Imla’
1. Al-Imla’ al-Manqul yaitu peserta didik menulis bagian dari buku atau apa yang tertulis di papan tulis setelah dibaca, dipahami serta dieja kalimat-kalimatnya
2. Al-Imla’ al-Mandzur yaitu pemaparan beberapa kalimat kepada peserta didik dengan cara membaca dan memahaminya kemudian ditutup dan diejakan. Dalam imla’ ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: bertahap dalam memberikan tema dari segi uslub, panjang pendeknya serta ma’nanya; memberikan evaluasi terhadap peserta didik setiap saat dengan tema-tema yang terdiri dari berbagai kalimat yang tercetak dalam pemikiran mereka, mengulang-ulang latihan untuk kesempurnaan evaluasi.
3. Al-Imla’ al-Istima’i yaitu peserta didik mendengarkan potongan kata setelah pembahasan kalimat.
4. Al-Imla’ al-Ikhtibari ( Latihan ) dengan tujuan sebagai neraca timbangan seberapa besar kemampuan peserta didik.

G.    Metode yang dipergunakan di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab. Tanah datar dalam pengajaran Imla’
Menurut keterangan Ustadz H. Muherman, Lc tentang metode yang digunakan dalam pengajaran Imla’ di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab Tanah Datar adalah sebagai berikut :
“guru sekedar membacakan atau mendektekan. Baik itu cerita maupun kalimat yang menggunakan Bahasa Arab. Memulaikan mencatat apa yang mereka dengar. Sehingga dengan demikian siswa akan terlatih untuk mampu dalam pendengaran dan penulisan.
H.    Hambatan-hambatan yang dihadapi SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab Tanah Datar dalam pengajaran Imla’ dan solusinya
1.      Hambatan
Ustadz H. Muherman, Lc selaku guru bidang studi bahasa Arab di SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab Tanah Datar menyatakan bahwa yang menjadi hambatan dalam mengajarkan imla’ adalah kurangnya minat siswa terhadap pelajaran bahasa Arab dan disebabkan dari latar belakang Sekolah Dasar yang sebelumnya belum sama sekali belum belajar Bahasa Arab apalagi imla’, sehingga kurangnya perbendaharaan kata (mufradat) yang dimiliki siswa, dan belum mengetahui kaedah-kaedah (tata bahasa) hingga terdapat perbedaan tingkat pemahaman antara siswa, tidak ada yang menunjang pemahamannya terhadap pelajaran Bahasa Arab.
Kemudian hambatan lainya juga disebabkan karna ketidak biasaan siswa dalam menulis bahasa arab secara benar,dan kesulitan dalam memahami teks lewat pendengaran, kurangnya perbendaharaan kata, serta minimalnya sarana dan prasarana penunjang (Ustadz H. Muherman, Lc Guru Bahasa Arab SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab Tanah Datar, wawancara via SMS 09 November 2013).
2.      Solusi
Berkaitan dengan hambatan-hambatan yang dihadapi SMP-IT Perguruan Islam Daarul Muwahhidin Kab Tanah Datar dalam pengajaran Imla’, Ustadz H. Muherman, Lc selaku Guru Bahasa Arab melakukan solusi pemecahan  sebagai berikut:

·           Mengadakan penyederhanaan terhadap pengajaran Bahasa Arab terutama kaedah-kaedah Nahwiyah yang selama ini menyulitkan siswa dalam mempelajari Bahasa Arab.
·           Menambahkan perbendaharaan kata (mufradat) kepada siswa tiap jam pelajaran.
·           Menciptakan lingkungan berbahasa Arab di dalam kelas minimal 15 sampai 20 menit untuk memotivasi siswa dalam mempelajari Bahasa Arab
·           Menciptakan lingkungan hari bahasa (berbahasa Arab) pada hari tertentu sihingga siswa terlatih dalam berbahasa Arab sesama siswa
·           Berupaya dan berusaha menambah sarana dan prasarana terutama alat peraga media agar pembinaan pengajaran Bahasa Arab yang optimal.
·           Berupaya dan berusaha mengadakan tenaga pengajar yang bisa mengoperasikan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media.











Yunus, Muhammad. 1982. Al-tarbiyah wal Al-ta’lim (Padang Panjang Mthba’ah).online.(http://www.google.com.6-metode-pembelajaran-bahasa-arab-pdf). di akses pada Desember 2011.
Fuad Effendy dan Fachruddin Djalal,Pendekatan Metode dan Teknik Pengajaran Bahasa Arab”,





Metode dan startegi untuk keterampilan istima’

Metode dan startegi untuk keterampilan istima’

Metode dan startegi  untuk keterampilan istima’ pembelajaran bahasa arab
Di MAN 02 batusangkar
A.    Pendahuluan
Didalam mempelajari bahasa arab ada empat factor yang harus kita kuasai dalam mempelajari nya, istima’, kalam, qiraah, dan kitabah. Empat factor ini sangat berperan penting dalam pembelajaran bahasa arab karena keempat factor inilah yang akan membantu siswa memahami pembelajran bahasa arab ke ringkat selanjutnya.
Dalam penelitian kali ini, penulis akan membahas mengenai metode dan strategi yang tepat dalam mempelajari bahasa arab untuk keterampilan mendengar. Karena setelah dilakukan observasi dan wawancara di sekolah MAN 02 batusangkar pada kelas XII semester satu, penulis tidak menemukan metode dan strategi yang tepat dalam pembelajaran tersebut. Dalam hal ini guru yang mengajarkan keterampilan mendengar ini memang sudah menerapkan active learning, yang memusatkan pembelajaran hanya kepada siswa. Sehingga siswa mampu mempersiapkan pembelajaran dirumah. Dan ini menjadikan guru tidak banyak bekerja.
Sedangkan untuk metode dan strategi yang dilakukan tidak nampak. Bahkan untuk media yang digunakan guru hanya memakai media yang ada. Seharusnya di zaman yang serbah cangi ini dan di zaman yang penuh dengan teknologi ini seharusnya seorang guru bisa memanfaatkan alat ataupun teknologi yang ada untuk pembelajaran, sehingga siswa tidak junuh dan bosan dalam pembelajaran bahasa arab. Karena pada saat sekarang ini guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajran tersebut.





B.     Pembahasan
1.      Pengertian Pembelajaran Maharah Istima’
keterampilan menyimak (mahara al-istima’/listening skill) adalah kemapuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu. Kemampuan ini sebenarnya dapat dicapai dengan latihan yang terus menerus untuk mendengarkan perbedaan-perbedaan bunyi unsure-unsur kata (fonem) dengan unsure-unsur lainnya menurut makraj huruf yang betul baik lansung dari penutur aslinya maupun melalui rekaman.
Menyimak dapat didefenisikan suatu aktivitas yang mencangkup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidenfikasi, menilik, dan meriaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan, 1991: 4).
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menagkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. (Tarigan: 1983)
Menyimak adalah sarana pertama yang dugunakan manusia untuk berhubungan dengan sesama manusia dalam tahapan-tahapan tertentu, melalui menyimak kita mengenal mufradat, bentuk-bentuk jumlah dan tarakib. (saiful Mustafa, 2011: 201)
Secara umum, ketrampilan menyimak yang dimaksutkan sebagai kemampuan siswa untuk memahami bunyi atau ujaran dalam bahasa arab dengan baik dan benar. Yunus membagi kemampuan menyimak menjadi empat, yaitu:
a.       memahami makna secara global
b.      menafsirkan kalimat yang didengar
c.       memberikan analisis terhadap kalimat yang didengar
d.      memahami dengan penuh hati dari apa yang didengar
empat macam keterampilan menyimak tersebut merupakan gradasi yang secara metodologis juga perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Pada tahap awal yang perlu ditekankan adalah keterampilan menangkap maksut dari apa yang didengar secara global. (Saiful: 2011) 
2.      Tujuan Pembelajran Maharah Istima’
Menyimak merupakan hal yang sangat luar biasa karena dengan menyimak kita bisa membedakan bunyi-bunyi yang kita dengar bahkan kita lebih dahulu bisa mendengar dari pada berbicara.
Diantara tujuan pembelajaran bahasa arab adalah:
a.    Mengetahui dan membedakan suara huruf-huruf arab dengan baik dan benar.
b.   Mengetahui dan membedakan harakat panjang dan pendek.
c.    Membedakan suara huruf yang hampir sama dalam pengucapannya
d.   Mengetahui dan membedakan suara huruf yang bertasdid dan bertanwin.
e.    Mengetahui hubungan rumusan suara dengan rumusan tulisan.
f.    Menyimak bahasa arab tanpa mendalami gramatikal struktur makna.
g.   Mendengar dan memahami kosa kata bahasa arab sesuai struktur percakapan sehari-hari.
h.   Mengetahui perubahan makna sesuai perubahan bentuk kata.
i.     Memahami pengunaan bentuk-bentuk kata bahasa arab dalam menyusun kata untuk mengungkapkan maknanya.
j.     Memahami pengunaan mudzakar, muannast, ‘adad, af’al, dan lainnya dari aspek pengunaannya dalam bahasa untuk memperjelas makna.
k.   Memahami makna yang berhubungan dengan beragam aspek dan kebudayaan asing.
l.     Mengetahui materi dalam kata bahsa arabterkadang berbeda dari maknanya dan hampir sama dengan bahasa pengajar.
m. Memahami apa yang diingginkan pembicara ketika mengungkapkan sesuai keadaan.
n.   Mengetahui jenis-jenis fi’il yang mewakili percakapan yang membutuhkan jawaban.
o.   Meminta manfaat dari kepastian aspek-aspek tersebut dalam pengaplikasian menyimak bahasa arab sehari-hari.

3.      metode pembelajaran maharah istima’
metode pembelajaran mahara istima’ mempunyai beberapa metode salah satu diantaranya adalah metode intikoiyah, thariqah intikoiyah adalah metode yang bertujuan untuk mempelajari bahasa arab dari empat keterampilan berbahasa, yaitu maharah istima’, maharah kalam, maharah qiraah, dan maharah kitabah. Dan komponen ilmu-ilmu bahsa arab.
Maka dari itu tjuan dari metode ini adalah pengembangan pembelajaran bahasa arab untuk semua materi bahasa. Untuk keterampilan mendengar ini guru memperdengarkan teks hiwar di dalam pembelajaran dengan membaca jahriyah secara bersama-sama setelah itu guru memberikan mufrodat baru seputar hiwar dam menulisnya di papan tulis beserta sinonim dan antonim dan maknanya. Dan disetiap satu pokok bahasan terdapat lima atau tujuh mufrodat bahkan lebih dan diharuskan setiap murit untuk menghafalnya di kelas maupun dirumah.
Dan setelah membaca teks dan menulis mufrodat guru meminta murit dengan latihan seputar teks untuk mengetahui pemahan materi yang dipelajari seperti menjawab soal.
4.      strategi pembelajaran maharah istima’
Pada umumya, pembelajaran istima’ disampaikan dengan media audio. Hal ini dikarenakan untuk mendatangkan pengetahuan asli tidaklah mudah, sementara itu jika dilakukan oleh guru langsung yang bukan oleh orang arab asli, biasanya ada perbedaan logat ddengan bahasa aslinya. Media audio yang biasa digunakan adalah tape recorder, compact disk, dan laboratorium bahasa.
Ada tiga macam strategi pembelajaran istima’ dengan menggunakan media tape recorder, compact disk :
p.      strategi menggunakan potongan teks
Strategi ini bertujuan untuk melatih kemampuan mendengarkan bacaan dan memahami isi bacaan secara global. Dalam strategi ini yang dibutuhkan adalah rekaman bacaan dan potongan-potongan yang terkait dengan isi bacaan tersebut untuk dibagikan kepada siswa.
Langkah-langkahnya adalah :
1)      bagikan potongan-potongan teks yang dilengkapi dengan alternatif jawaban benar atau salah.
2)      Perdengarkan bacan teks atau nash lewat kaset atau compact disk, dan para siswa ditugaskan untuk menangkap isi bacaan secara umum.
3)      Setelah bacaan selesai, para siswa diminta diminta membaca pernyataan-pernyataan yang telah dibagikan, kemudian memberikan jawaban benar atau salah terhadap pernyataan tersebut. Jika pernyataan tersebut sesuai dengan isi bacaan yang didengar, berarti benar, dan jika tidak sesuai maka jawabannya salah.
4)      Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya.
5)      Perdengarkan sekali lagi  kaset tersebut agar masing-masing siswa dapat mencocokan kembali jaweaban yang telah ditulis.
6)      Berikan klarifikasi terhadap semua jawaban tersebut agar semua siswa mengetahui kebenaran dari jawaban masing-masing.

q.      Strategi merekam
Strategi ini lebih menekankan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengiringi dalam semua bacaan tersebut.
Langkah-langkahnya adalah :
1)      Mendengarkan bacaan teks atau nash yang sudah didengar dalam kaset atau compact disk.
2)      Mintalah semua siswa untuk mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.
3)      Mintalah semua siswa untuk menjawab soal-soal yang disampaikan pada akhir bacaan tersebut ( jawaban dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis )
4)      Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya ( persentasi)
5)      Berikan klarifikasi diakhir sesi terhadap jawaban siswa.
r.        Strategi menggungkap kembali ( presentasi )
Strategi ini tidak hanya menitik beratkan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan, tetapi juga kemampuan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah didengarnya dengan bahasa sendiri.
Langkah-langkahnya adalah :
1)      Perdengarkan teks bacaan atau nash yang sudah direkam dalam kaset atau dalam bentuk compact disk ( sidi )
2)      Tugaskan kepada setiap siswa untuk mencatat kata-kata kuncinya sambil mendengarkan tadi.
3)      Setelah selesai, para siswa diminta untuk mengungkapkan kembali isi bacaan tersebut dalam bentuk tulisan atau tulisan.
4)      Mintalah setiap siswa untuk menyampaikan (mempresentasikan ) hasilnya secara bergantian.


5.      Pengabungan metode dan strategi untuk pembelajaran bahasa arab
Pada pembelajaran ini aspek kemampuan mendenagr lebih diutamakan. Maka dari itu guru mengunakan strategi merekam untuk pembelajaran ini.

Langkah-kangkahnya adalah:
a.       Guru memperdengarkan teks hiwar.
b.      Guru meminta murit untuk mengulangi hiwar secara bersama-sama.
c.       Siswa mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.
d.      Kemudian guruh memberikan mufrodat baru seputar hiwar
e.       Lalu guru memberikan pertanyaan seputar hiwar
f.       Mintalah siswa untuk menjawab hiwar tersebut
g.      Kemudian mintalah siswa untuk menyampaikan jawaban didepan kelas.
h.      Berikanlah klarifikasi di akhir sesi jawaban siswa.














PENUTUP
A.    Kesimpulan
menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (Natasasmita Hanapi, 1995: 18). Ada beberapa pembelajaran menyimak yaitu:
1.      Mengetahui dan membedakan suara huruf-huruf arab dengan baik dan benar.
2.      Mengetahui harakat panjang dan pendek.
3.      Membedakan suara huruf yang hampir sama dalam pengucapannya.
4.       Mengetahui dan membedakan suara huruf yang bertasdid dan bertanwin.
5.      Mengetahui hubungan rumusan suara dengan rumusan tulisan.
Kelebihan pembelajaran mahara (istima’) adalah sebagai berikut:
1.      Melatih kecermatan dalam mendengarkan/memperhatikan.
2.      Lebih kuat diingat.
3.      Cepat mengerti.

B.     Saran
         Dalam hal ini, penulis merasa perlu untuk memberikan usulan atau saran kepada guru-guru bahasa arab yang berada di MAN 02 BATUSANGKAR, terutama pengampu mata pelajaran maharah istima’ kelas XII  agar memperbaharui langkah-langka dan strategi pembelajaran maharah istima’ dengan menggunakan strategi direct method, karena menurut penulis strategi ini lebih memiliki kesempatan kepada murid untuk menyimak dan menuturkan apa yang disimak, karena sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa konsep maharah istima’ adalah sebuah keterampilan memprokduksi arus sistem bunyi artikulasi yang bertujuan untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain.






















DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Acep, 2011, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT Rosydakarya Offest

Mustafa,Saiful, 2011,  Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, Malang: UIN Maliki Press




Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

adam mudinillah. Diberdayakan oleh Blogger.

تابع

زائر

BARU

BARU

SALJU

صوري

رسائل هاتفية مجانية وتكسب نقاط

mico0355Widget> Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/websites/2069063-cara-pasang-gadget-sms-gratis/#ixzz1ueREtT6R

Youk Kita Gabung dengan YM

Klik VSI Yusuf Mansur

Blogroll

EL-BANTANY IT SOLUTION (IT KONSULTAN-NETWORK-HOTSPOT-SERVICE KOMPUTER-SERVICE LAPTOP DAN NOTE BOOK-SERVICE PRINTER-PENYELAMATAN DATA-INSTALASI JARINGAN-RENTAL KOMPUTER-JASA PENGETIKAN)DAN MASIH BANYAK LAGI YANG LAIN DI JALAN SUDIRMAN NO 102 BATUSANGKAR-TANAH DATAR-SUMATERA BARAT (085379388533-085850374648-075271639)

مع بلدي

Blogger templates

Twitter

Iklan