Adams' Journal

Pengenalan Tentang Aplikasi yang Cocok untuk Media Pembelajaran dan Coretan Lainnya.

Find Out More Purchase Theme

Our Services

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Kamis, 01 Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Guru merupakan salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang berpotensi dibidang pembangunan. Oleh karena itu guru harus berperan aktif dan menempatkan diri sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang dengan arti kata setiap guru harus dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya dalam rangka membawa siswanya kepada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu, sekaligus pencapaian tujuan pendidikan.[1]
Guru sebagai tenaga pendidik dengan sendirinya berkewajiban menjadikan dirinya sebagai tenaga yang profesional yaitu guru yang memiliki keterampilan, keahlian, dan kemampuan yang tinggi serta memiliki wawasan yang luas tentang pendidikan. Sehingga bisa menciptakan kondisi yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.
1
 
Guru di sekolah merupakan figur atau tokoh utama yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh memberikan kemampuan dasar tentang pendidikan dan meningkatkan kualitas peserta didik. Zakiah Darajat dkk, mengemukakan bahwa tugas guru Agama mencakup, pertama tugas pengajaran atau guru sebagai pengajar, ke dua tugas bimbingan atau penyuluhan atau guru sebagai pembimbing dan pemberi bimbingan dan ke tiga tugas administrasi atau guru sebagai pemimpin manajer kelas.[2]
Oleh karena itu guru sangat berperan dalam pendidikan di sekolah yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pertolongan kepada siswa dalam mengembangkan dirinya. Sedangkan mengembangkan potensi diri adalah salah satu tujuan dari pendidikan.
Bohar Soeharto menyebutkan tiga hal mengenai disiplin, yakni disiplin sebagai latihan, disiplin sebagai hukuman dan disiplin sebagai alat pendidikan:
1.      Disiplin sebagai latihan untuk menuruti kemauan seseorang, ”melatih untuk menurut” berarti jika seseorang memberi perintah, orang lain akan menuruti itu.
2.      Disiplin sebagai hukuman. Hukuman itu sebagai upaya mengeluarkan yang jelek dari diri orang lain menjadi baik.
3.      Disiplin sebagai alat untuk mendidik. Seorang anak memiliki potensi untuk berkembang melalui interaksi dengan lingkungan untuk mencapai tujuan realisasi dirinya. Dalam interaksi tersebut anak belajar tentang nilai-nilai sesuatu. Proses belajar dengan lingkungan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai tertentu telah membawa pengaruh dan perubahan perilakunya.[3]

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin merupakan suatu alat pendidikan yang efektif, sehingga dengan adanya disiplin tersebut proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar, tanpa adanya gangguan dan hambatan. Sebab dengan disiplin hal-hal yang memungkinkan dapat menganggu atau menghambat kelancaran proses belajar mengajar dapat diatasi. Perbuatan disiplin bukan saja dalam menepati janji menggunakan waktu dengan baik, mematuhi peraturan, berbuat dan bersikap.
Menurut Abu Ahmadi  dan Widodo Supriyono disiplin  berasal dari bahasa Yunani, yaitu disciplus yang artinya murid mengikuti guru.[4]
Dapat dipahami bahwa disiplin siswa adalah kepatuhan dan ketundukan siswa dalam mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan ditentukan oleh guru, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Dengan adanya peraturan yang ditetapkan oleh sekolah siswa secara tidak langsung bersedia untuk tunduk dan patuh terhadap peraturan tersebut, dengan demikian dapat mengontrol tingkah laku dari para siswa tersebut supaya dapat belajar dengan baik.
Begitu pentingnya arti disiplin dalam proses pembelajaran, serta dalam ajaran Islam juga sangat menganjurkan kepada manusia untuk hidup disiplin, maka sudah merupakan keharusan bagi guru untuk menegakan disiplin dalam proses belajar mengajar.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan tentu tidak terlepas dari sikap disiplin yang diterapkan oleh guru kepada siswa, baik disiplin dalam belajar maupun disiplin terhadap peraturan yang berlaku di sekolah tersebut. Semua ini akan dapat berhasil apabila guru dapat mendisiplinkan diri dalam tugas dan tanggung jawabnya. Di samping itu disiplin merupakan kunci dari keberhasilan.
Mengingat begitu pentingnya arti disiplin dalam belajar, serta ajaran Islam yang sangat menganjurkan kepada manusia untuk hidup disiplin, maka sudah merupakan keharusan bagi guru untuk menegakkan disiplin dalam proses pembelajaran, QS. An-Nisa’:138
ÎŽÅe³o0 tûüÉ)Ïÿ»uZßJø9$# ¨br'Î/ öNçlm; $¹/#xtã $¸JŠÏ9r& ÇÊÌÑÈ
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,”

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa salah satu dari bentuk penegakan disiplin itu adalah dengan jalan memberi teguran, nasehat terhadap pelanggaran yang tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam.
 Belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan dan apresiasi, sedangkan yang dimaksud dengan pengalaman dalam proses belajar tidak lain adalah interaksi antara individu dengan lingkungan.[5] Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah suatu proses atau perubahan tingkah laku dari yang jelek ke arah yang lebih baik.
Pembelajaran Agama Islam itu sendiri, sepertihalnya pembelajaran lainnya juga menuntut sebuah proses yang baik hingga tercapainya tujuan dari pembelajaran tersebut. Sehingga pada akhirnya siswa mengalami perubahan yang bersifat positif dalam arti pemahaman dan pengamalan Agama Islam dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
Sedangkan mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan imformasi dari guru kepada siswa melainkan banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan.[6]
Menyampaikan ilmu pengetahuan tersebut terlihat dalam proses pembelajaran yang mana dalam proses pembelajaran tersebut guru memegang peran yang sangat penting demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Mengajar bagi guru memang bukan pekerjaan yang mudah, bahkan bisa dikatakan rumit karena mengajar bukan saja seorang guru harus tahu banyak tentang murid-muridnya dan proses belajar mengajar di kelas, yang meliputi mendesain bahan pelajaran, memberikan tugas, menilai hasil belajar dan sekaligus menegakkan disiplin dan melakukan kegiatan.
Setiap sekolah menerapkan sikap disiplin pada anak didiknya, seperti disiplin terhadap waktu, disiplin dalam belajar, disiplin terhadap berpakaian maupun disiplin terhadap semua peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut.
Firman Allah dalam surat al-ma’un 4:
×@÷ƒuqsù šú,Íj#|ÁßJù=Ïj9 ÇÍÈ tûïÏ%©!$# öNèd `tã öNÍkÍEŸx|¹ tbqèd$y ÇÎÈ
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,”


Pada dasarnya Agama mengajarkan umatnya untuk disiplin dalam beribadah, terutama pada ibadah salat, yang mana ibadah salat itu dituntut dikerjakan diawal waktu, ini merupakan dasar bagi umat Islam untuk disiplin waktu.
 untuk itu guru Agama juga dituntut untuk mengajarkan atau membiasakan disiplin di sekolah maupun, di luar sekolah. Alasan penulis memilih guru PAI, karena guru PAI yang lebih dibebani untuk membentuk akhlak siswa ke arah yang lebih baik dibandingkan dengan guru lain.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 20 April 2010 yang mana penulis melihat bahwasannya dari beberapa guru bidang studi yang ada di sekolah tersebut, penulis melihat dari fenomena yang ada di lapangan guru PAI lah yang kurang menerapkan disiplin pada siswa,  hal tersebut dibuktikan dengan:
1.      Ketika proses pembelajaran Agama Islam (Alqur’an, Keimanan, Akhlak, Fiqih Ibadah, berlangsung mereka lebih suka meribut.
2.      Sering terlambat datang ke sekolah.
3.      Keluar masuk kelas tanpa menghiraukan kehadiran guru PAI, sehingga mengganggu proses pembelajaran. Seharusnya selama proses pembelajaran siswa berkonsentrasi, tenang dan tidak meribut.
4.      Tidak terlihatnya keantusiasan siswa saat mengikuti pelajaran. Selama melakukan observasi penulis melihat kurangnya respon dan kurangnya perhatian guru kepada siswa karena guru sibuk menyampaikan pelajaran Agama Islam (Alqur’an, Akhlak, Fiqih Ibadah, Sejarah ).
5.      Terlambat masuk kelas setelah jam istrahat.
Beranjak dari latar belakang permasalahan tersebut, penulis ingin meneliti lebih lanjut dengan judul ” Upaya Guru PAI Menerapkan Disiplin pada Siswa dalam Mata Pelajaran Agama Islam di SMAN 1 Salimpaung Kec. Salimpaung Kab. Tanah Datar. “
B.     Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu:
1.      Bagaimana Upaya yang dilakukan guru PAI untuk menerapkan disiplin terhadap siswa meribut dalam mata pelajaran Agama Islam di SMAN 1 Salimpaung.
2.      Bagaimana Upaya yang dilakukan guru PAI untuk menerapkan disiplin terhadap siswa yang terlambat masuk kelas dalam mata pelajaran Agama Islam di SMAN 1 Salimpaung.
3.      Bagaimana Upaya guru PAI untuk menerapkan disiplin terhadap siswa yang keluar masuk  waktu proses pembelajaran pada mata pelajaran Agama Islam di SMAN 1 Salimpaung.
4.      Bagaimana Upaya guru PAI untuk menerapkan disiplin terhadap siswa yang sering datang terlambat waktu proses pembelajaran pada mata pelajaran Agama Islam di SMAN 1 Salimpaung.
5.      Bagaimana upaya guru PAI untuk menerapkan disiplin terhadap siswa atau siswi berpakaian tidak sesuai dengan aturan atau tata tertib sekolah dan aturan Agama Islam.
C.    Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini penulis batasi sebagai berikut:
1.      Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam menerapkan disiplin dalam mengatasi siswa meribut waktu proses pembelajaran pada mata pelajaran Agama Islam.
2.      Bagaimana upaya guru PAI dalam menerapkan disiplin dalam mengatasi siswa yang sering keluar masuk waktu proses pembelajaran pada mata pelajaran Agama Islam.
3.      Bagaimana upaya guru PAI dalam menerapkan disiplin dalam mengatasi siswa yang sering datang terlambat waktu proses pembelajaran pada mata pelajaran Agama Islam.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana upaya yang dilakukan guru PAI menerapkan disiplin pada siswa dalam mata pelajaran Agama Islam di SMAN 1 Salimpaung, Kec. Salimpaung, Kab. Tanah Datar.
D.    Definisi Operasional
Untuk menghindari supaya tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul yang dimaksud dalam proposal ini, maka perlu dikemukakan beberapa istilah sebagai berikut:
Upaya guru adalah  usaha atau ikhtiar yang dilakukan orang (yang profesinya mengajar) untuk mencapai suatu maksud.[7] Yang penulis maksud upaya guru di sini adalah bagaimana cara atau langkah-langkah yang dilakukan oleh guru PAI dalam menerapkan disiplin  pada mata pelajaran Agama Islam di SMAN 1 Salimpaung Kec. Salimpaung Kab. Tanah Datar.
Disiplin adalah tata tertib, ketaatan.[8] Adapun yang penulis maksud dengan menerapkan disiplin disini adalah bagaimana upaya guru PAI dalam menerapkan disiplin terhadap siswa dalam mata pelajaran Agama Islam.
Siswa adalah murid (terutama tingkat sekolah dasar dan menengah) atau pelajar.[9] Siswa yang penulis maksud adalah peserta didik yang sedang mengikuti pendidikan di SMAN 1 Salimpaung.
Mata pelajaran Agama Islam adalah Al Qur’an, Keimanan, Akhlak , Fiqih Ibadah dan Tarikh (sejarah). Yang penulis maksud dengan mata pelajaran Agama Islam di sini adalah suatu mata pelajaran yang di pelajari di SMAN 1 Salimpaung. Dengan belajar mata pelajaran Agama Islam mudah-mudahan bisa memperbaiki perilaku seseorang khususnya peserta didik baik yang kurang disiplin terhadap waktu maupun disiplin terhadap tata tertib.
Jadi secara keseluruhan maksud dari judul ini adalah bagaimana upaya guru PAI menerapkan disiplin pada siswa dalam  mata pembelajaran Agama Islam di SMAN1 Salimpaung.

E.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk mendiskripsikan bagaimana cara atau upaya yang dilakukan guru PAI untuk menerapkan disiplin terhadap siswa di SMAN 1 Salimpaung yang sering keluar masuk waktu proses pembelajaran pada mata pelajaran Agama Islam.
2.      Untuk mendiskripsikan bagaimana cara atau guru PAI untuk menerapkan disiplin terhadap siswa di SMAN 1 Salimpaung yang sering ribut waktu proses pembelajaran pada mata pelajaran Agama Islam.
3.      Untuk mendiskripsikan strategi apa yang digunakan oleh guru PAI dalam menerapkan disiplin terhadap siswa di SMAN 1 Salimpaung pada mata pelajaran Agama Islam.
F.     Kegunaan Penelitian
1.      Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan upaya guru Pendidikan Agama Islam menerapkan disiplin pada siswa dalam mata pelajaran Agama Islam.
2.      Untuk bahan masukkan bagi guru dan siswa dalam meningkatkan disiplin dalam proses pembelajaran.  sebagai syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.
3.      Untuk menambah wawasan guru PAI dalam menerapkan disiplin terhadap siswa pada mata pembelajaran Agama Islam.
4.      Sebagai wadah pengembangan wacana intelektual penulis, terutama dalam hal pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis.
5.      Sebagai masukan bahan bacaan di perpustakaan STAIN Batusangkar.
6.      Sebagai syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.


[1] Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1986), h. 123
[2] Zakiah Daradjat, dkk, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2002),  h. 8
[3] Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: PT Grafindo, 2004),  h.32-33
[4] Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), h. 174
[5] Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar  Baru, 1988), h. 5
[6] Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 2004), h. 11
[7] Departemen  Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,  (Jakart : PT Gramedia Persada Utama, 2008), h. 469-1534
[8] Ibid, h. 333                                                                                                                                          
[9] Ibid, h. 1322

وسائل تعليم وتعلم الكتابة

وسائل تعليم وتعلم الكتابة


وسائل تعليم وتعلم الكتابة
هناك نوعان من الوسائل لتعليم وتعلم الكتابة يتناول الأول منهما تعلم النواحي الثابتة الأساسية مثل الخط والهجاء وتنظيم فقرات الكتابة المتصلة، ويهم النوع الثاني بتزويد الدارس بأفكار وحقائق وآراء تساعده على إثاء محتوي الكتابة وتعرض له أمالة نطرق عرض الأفكار وتسلسلها ومناقشتها. وقد سبق عرض بعض وسائل تعلم الهجاء أولا، ثم ننتقل إلى وسائل تعزيز المحتوي وإثراته.
اهم المربّون بابتداء وسائل لتعلم الهجاء في اللغات الأجنبية نظرا لصعوبة ممارستها بالنسبة إلى المبتدئين من الدارسين ومن هذه الوسائل : أشرطة التسجيل والكلمات المتقاطعة والحروف الناقصة والصور والرسوم وألعاب الهجاء.[1]
بدأ الاهتمام في العالم العربي بالكلمات المتقاطعة التي تنشرها الصحف والمجلات ويقبل عليها الصغار والكبار. ولما كانت هذه التمرنات مصصمة لأهل اللغة الأصليين فكثيرا ما نجدها تحتوي على الكلمات الصعبة القليلة الاستعمال، كما أن التعريفات التي تعرضها هذه التمارين تصاغ بطريقة ملتوية حتى يعمل القارئ ذهنه في سبيل التوصل إلى الكلمات المطلوبة. ولذا لجأ بعض المربّين إلى صياغة تمرينات للكلمات المتقاطعة تناسب الدارس اللغات الأجنبية. وقد قام الأستاذ ل.أ. هيل (L.A. Hill) والأستاذ ب.د. بوبكين (B.D. Bobkin) بتأليف أربعة كتب تحتوي تمرينات الكلمات المتقاطعة لدارس اللغة الإنجليزية من غير أهلها، وقد احتوت هذه المجموعة على تمرينات سهلة في الكتاب الأول تتدرج في الصعوبة حتى الكتاب الرابع، ولمساعدة الدارس على التوصل إلى المفردات المطلوبة يحتوي كل تمرين على بعض الصور والرسوم التي تدل على الشيء المطلوب، كما إن حل كل الكلمات المتقاطعة موجود في نهاية الكتاب ليرجع إليه الدارس، ويقارن بين إجاباتها، والإجابات الصحيحة. ويستطيع المعلم أن يألف تمرينات الكلمات المتقاطعة الخاصة بأحد الدروس وإن كان ذلك يحتاج إلى خبرات ومهارات خاصة ووقت طويل.
ولعل من أسباب نجاح تدريبات الكلمات المتقاطعة أن عدد المربعات الأفقية أو الرأسية نرشد الدارس إلى نوع الكلمات المطلوبة، كما أن الحروف المشتركة بين المحورين الرأسي والأفقي تحدد اختيار الكلمات وتعين الدارس على تصحيح أخطاء الهجاء. ويتعلم الدارس عن طريق هذه التمرينات معاني الكلمات، وهجائها الصحيح.ويقبل على حلها الكثير من الدارسين لما تحوية من تحد وصعوبة.
مزايا الوسائل الحسية :
1.   أنها تجلب السرور التلاميذ، وتجدد نشاطهم، وتحبب إليهم المدرسة.
2.  أنها تضفي على الدرس حياة، بما يتطلبه استخدامها من الحركة والعمل.
3.  أنها ترهف الحواس، وتدعو إلى دقة الملاحظة .
4.  تساعد على تثبيت الحقائق في أذهان التلاميذ، لانهم أدركوها عن طريق الحواس المختلفة.

أهمية الكتابة :
ليس من شك أن الكتابة من أهم المهارات اللغوية وتكمن أهميتها فيما يلي :
أولا: الكتابة هي ذاكرة الأفراد والشعوب، حيث تحتفظ بخلاصة فكر الأمة وتراثها وتصونه من الضياع، فهي التي تستوعب التاريخ، وتدون أحداثه وحقائقه وأمة بلا تاريخ ضائعة ليس لها مكانة، كذلكفإن الكتابة تحفظ ما يريد الأفراد حفظه من ذكريات وخواطر وما إلى ذلك.
ثانيا: الكتابة وسيلة من وسائل حفظ الحقوق وقد أكد القرآن الكريم أهميتها في المعاملات والمواثيق قال الله تعالى :
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) LäêZtƒ#ys? AûøïyÎ/ #n<Î) 9@y_r& wK|¡B çnqç7çFò2$$sù 4 =çGõ3uø9ur öNä3uZ÷­/ 7=Ï?$Ÿ2 ÉAôyèø9$$Î/ 4 Ÿwur z>ù'tƒ ë=Ï?%x. br& |=çFõ3tƒ $yJŸ2 çmyJ¯=tã ª!$# 4 ó=çGò6uù=sù È@Î=ôJãŠø9ur Ï%©!$# Ïmøn=tã ,ysø9$# È,­Guø9ur ©!$# ¼çm­/u Ÿwur ó§yö7tƒ çm÷ZÏB $\«øx© 4 bÎ*sù tb%x. Ï%©!$# Ïmøn=tã ,ysø9$# $·gŠÏÿy ÷rr& $¸ÿÏè|Ê ÷rr& Ÿw ßìÏÜtGó¡o br& ¨@ÏJムuqèd ö@Î=ôJãŠù=sù ¼çmÏ9ur ÉAôyèø9$$Î/... (سورة البقرة 282)
ويلاحظ أن الكتابة هي محور هذه الآية القرآنية الكريم التي اقتبسنا جزءا منها، وهي تبرز ضرورة الكتابة وأهميتها في المعاملات.
ثالثا: الكتابة أداة الابداع ووسيلته، فهي التي بوساطتها ينقل إلينا الأدباء والشعراء ما تفيض به قرائحهم من عذب القول وجميل القصيد، وهي التي حفظت لنا أروع النماذج الأدبية وأرفعها.
رابعا: الكتابة أداة من أدوات الاعلام والدعوة خصوصا في عصران الحاضر حيث انتشرت المطبوعات والجرائد والمجلات والكتب وأصبح أمر الاستغناء عنها غير ممكن على الأطلاق. فهي تلعب دورا هاما في مختلف المجالات.
خامسا: الكتابة قوام المعاملات التي تنظم شؤون الدولة محليا ودوليا فيها ومن خلالها تنظم شؤون الحكم والادارة والسياسة والقضاء والتشريع والتوثيق والتمليك والتجارة والصناعة وسائر شؤون الحياة الاجتماعية والسياسية والاقتصاضية وبالكتابة تقضي الحقوق والمصالح وتمنح الشهادات والصكوك.
سادسا: الكتابة أداة من أدوات المعرفة والتثقيف والتعليم فهل يمكن تصور أن تكون هناك مدارس أو كليات أو معاهد دون الكتابة، وهل يمكن تصور وجود مراكز البحث العلمي والتربوي  والمكتبات بدون المتابة.
وهكذا يتضح لنا أن الكتابة ذات أهمية قصوى في حياتنا بمختلف جوانبها الخاصة والعامة.    
  
اهميته :
       الحواس هي المنافذ الطبيعية للتعلم، ويقول بعض المربين "يجب أن يوضع كل شيء امام الحواس طالما كان ذلك ممكنا، ولتبدأ المعرفة دائما من الحواس"، ولهذا دعا المربون إلى استخدام الوسائل التوضيحية، لأنها ترهف الحواس وتوقظها، وتعينها على أن تؤدي وظيفتها في أن تكون أبوابا للمعرفة، وبدهي أن لهذه الوسائل أهمية كبرى في تدريس المواد المختلفة، ومن بينها اللغة العربية.
أنواعها :
       يمكن رد هذه الوسائل إلى نوعين :
1.              وسائل حسية، وهي ما تؤثر في القوي العقلية بوساطة الحواس، وذلك بعرض ذات الشيء، أو نموذجه، أو نحو ذلك.
2.              وسائل لغوية، وهي ما تؤثر في القوي العقلية بوساطة الألفاظ، كذكر المثال، أو التشبيه، أو الضد، أو المرادف.

[1]  صلاج عبد المجيد العربي، تعلم اللغات الحية وتعليمها، (مكتبة لبنان)،ص. 193

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

adam mudinillah. Diberdayakan oleh Blogger.

تابع

زائر

BARU

BARU

SALJU

صوري

رسائل هاتفية مجانية وتكسب نقاط

mico0355Widget> Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/websites/2069063-cara-pasang-gadget-sms-gratis/#ixzz1ueREtT6R

Youk Kita Gabung dengan YM

Klik VSI Yusuf Mansur

Blogroll

EL-BANTANY IT SOLUTION (IT KONSULTAN-NETWORK-HOTSPOT-SERVICE KOMPUTER-SERVICE LAPTOP DAN NOTE BOOK-SERVICE PRINTER-PENYELAMATAN DATA-INSTALASI JARINGAN-RENTAL KOMPUTER-JASA PENGETIKAN)DAN MASIH BANYAK LAGI YANG LAIN DI JALAN SUDIRMAN NO 102 BATUSANGKAR-TANAH DATAR-SUMATERA BARAT (085379388533-085850374648-075271639)

مع بلدي

Blogger templates

Twitter

Iklan